Namun mendadak, suasana berubah heboh, salah satu dari katak-katak itu terjeblos ke dalam lubang yang lumayan dalam
" Aduuh, apa yang bisa kita lakukan? lubangnya dalam sekali." jerit seekor katak di tepi lobang.
Teman-temannya ikut menjerit, tak kalah histerisnya. Sementara katak yang kejeblos, awalnya
celingak-celinguk seperti linglung, lalu berinisiatif mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melompat. YA, dia berusaha melompat setinggi-tingginya. Satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali, belum juga berhasil.
Di bibir lobang, sejumlah katak masih dan terus berteriak histeris "Sudaah, jangan melompat lagi, lubangnya terlalu dalaaam!". teriakan yang lainnya "Berhenti melompat kawaan, kamu bisa mati karena kehabisan tenaga!" yang lebih parah "Pasrah aja, kamu nggak akan berhasil!"
tapi katak yang terperangkap cuek dan tetap berusaha melompat dan melompat.
Sampai akhirnya satu lompatan terbaiknya berhasil menggapai tepi lobang. Buru-buru kawan-kawannya menarik katak yang bermental baja itu. Ya, si katak yang malang akhirnya selamat, tanpa kurang suatu apa pun, kecuali keringat yang banyak terkuras saat melompat. "Terima kasih atas teriakan-teriakan kalian yang telah menyemangatiku" bilang si katak dengan nafas terengah-engah
"Hah? Terima kasih? Kamu tidak dengar apa yang kami teriakan?" sambut temannya.
"Tidak, pendengaranku agak terganggu. Dari bawah sana, aku hanya mendengar samar-samar. tapi aku yakin, kalian pasti sedang menyemangati aku agar tida berhenti berusaha, terus melompat dan melompat lebih tinggi. Tak bisa kubayangkan, andai kalian berteriak sebaliknya dan putus asa, aku akan terkurung selamanya disana," jawab si katak.
Jawaban yang membuat semua katak tertegun, terharu, sekaligus malu.
Sepenggal kisah yang di cuplik dari Bits & Pieces itu setidaknya menyiratkan, teriakan-teriakan memang mengalirkan energi. Teriakan yang baik bisa menyemangati orang lain. Sebaliknya, teriakan yang buruk , dapat membuat orang lain makin terpuruk. Hati-hatilah saat berteriak.
0 komentar:
Posting Komentar