selamat malam blog, maap bgt aku udah lama gak buka nih blog ! #bersihin sarang laba-laba. malam ini aku memikirkan tentang masa depanku nanti. sebuah pertanyaan pun muncul dari otak yang tidak seberapa canggih ini. Apakah aku sudah siap untuk menjadi dewasa ? sebuah pertanyaan yang harusnya tidak perlu lagi dipertanyakan. karena bagaimana pun jawabannya harus siap. karena 'roda kehidupan' gak akan parkir dan berhenti untuk beristirahat. ia akan terus berputar membawa kehidupan ke masa depan dengan segala macam ketakutan yang akan menghampiri.
aku juga pernah bertanya kepada sang maha pencipta yang maha tau segalanya, mengapa ini, mengapa itu, mengapa harus, mengapa dilarang ? tindakan bodoh memang, karena tuhan gak akan pernah menjawabnya langsung. hhe...
sekarang ini aku kuliah udah semester tiga, udah cukup lama dan udah mulai tau seluk beluk mencari alasan untuk jenuh dari tugas dan mata kuliah yang menurutku pribadi hanya sebuah isian essay monoton yang diulang-ulang(berat nih bahasa !). keseharianku kebanyakan ku habiskan di sebuah hunian tua dan cukup membuat bulu kuduk merinding #brrr..
kayaknya udah lari kemana-mana nih cerita dari judul sebelumnya. masalah kedewasaan ini siapa sih yang bisa menjelaskannya ? orang dewasa pun aku yakin belum tentu bisa menjelaskannya secara detail dan rinci. dan ketika mereka (orang-orang dewasa berumur diatas 20 tahun) ditanya, apakah anda orang yang dewasa, meskipun mereka menjawab "Ya, aku orang yang dewasa". apakah semuanya yakin dari dalam hati menjawabnya,tanpa bertanya di dalam hati,mereka sudah menjadi benar-benar dewasa atau belum.
simple memang masalah ini, tapi apakah remaja seperti aku semuanya telah memikirkan masalah itu ? aku yakin mungkin hanya sebagian orang aja yang memikirkan tentang persiapan untuk menjadi orang yang dewasa. belum lagi, masalah uang (memang si uang ini). kebanyakan orang - orang pra dewasa kurang memikirkan bagaimana mendapatkannya ? tapi kalau ditanya cara menghabiskan .. hahaha, jangan ditanya lagi !
pada masalah ini, aku mau berbagi sedikit pengalamanku, bagaimana caraku bermetamorfosis menjadi seekor "kupu-kupu" di kerasnya persaingan hidup yang membuatku berfikir semua yang aku rasakan gak pernah adil. keinginanku untuk membuat sesuatu hal baru dan berkreasi hanya sampai pada "mencuci beras" belum sampai "membuatnya menjadi nasi yang gurih". miris memang, semua hal yang ku inginkan terhalang banyak hambatan.
hadoh keriting tanganku, nanti disambung .... keep blogger broo
1 komentar:
ya
Posting Komentar